Pengertian Tata Ruang Kantor
Tata ruang kantor juga dapat disebut
sebagai cara penyusunan perabotan dan peralatan pada luas lantai yang tersedia.
Jadi, tata ruang kantor peraturan dan penyusunan seluruh mesin
kantor, alat perlengkapan kantor serta perabotan kantor pada tempat yang tepat,
sehingga pegawai dapat bekerja dengan baik, nyaman, leluasa dan bebas untuk
bergerak, sehingga tercapai efesiensi kerja.
.
Asas-Asas Pengorganisasian Kantor
Asas-Asas Pengorganisasian Kantor
Asas (prinsip) merupakan suatu
pernyataan fundamental atau kebenaran umum yang dapat dijadikan pedoman
pemikiran dan tindakan.
Menurut J. J. W. Neuner dan L. B.
Keeling dalam bukunya yang berjudul modern office management (1970), ada 8 asas
atau prinsip pengorganisasian kantor, yaitu sebagai berikut:
Tujuan kantor tercapai melalui kegiatan komunikasi,
kalkulasi, pengelolaan warkat, laporan dan prosedur rutin. Untuk memberikan
kemudahan bagi pencapaian tujuan itu, manajemen kantor mengenal beberapa asas.
Terdapat 8 asa manajemen kantor menurut Neuner dan Keeling:
- Asas Tujuan
Tujuan suatu bisnis atau kelompok fungsi dalam suatu bisnis
harus dirumuskan dan dipahami. Asa ini mengandung arti bahwa manajemen
kantor memerlukan suatu kebijaksanaan atau haluan yang pasti sebelum suatu
usaha dilaksanakan. Tujuan satu usaha mungkin sederhana seperti usaha menaikan
laba melalui kenaikan penjualan. Manajemen adminstratif merupakan bagian
penting bagi kemudahan yang kerap kali merupakan dasar bagi fungsi-fungsi lain.
- Asas Kesatuan Fungsi
Semua organisasi terdiri atas fungsi-fungsi yang harus
bekerka sama untuk mencapai tujuan utama organisasi itu. Fungsi-fungsi utama
dalam organisasi bisnis adalah produksi, distribusi, keuangan dan personalia.
- Asas Hubungan Individual
Organisasi yang efektif terbentuk olrh pribadi-pribadi yang
harus melangsungkan pekerjaan. Asas ini berarti dalam setiap organisasi harus
terdapat pembagian tugas dan tanggung jawab yang definitive. Pembagian tugas
dan tanggung jawab yang pasti. Menolong kepastian proses manajemen dan prosedur
pekerjaan. Selain tugas dan tanggung jawab, garis-garis wewenang pun harus
dibangun. Di samping itu, balas jasa haruslah dirumuskan untuk merangsang
bekerja.
- Asas Kesederhanaan
Organisasi yang efektif berdasarkan kesederhanaan dan antar
hubungan yang jelas. Karena tidak banyak pernik, suatu organisasi mudah
dipahami leh setipa orang yang terlibat dalam organisasi itu, sehingga
efektiflah organisasi itu.
- Asas Wewenang Sepadan dengan Tanggung Jawab
Setiap orang dalam organisasi harus memiliki wewenang yang
sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya, sehingga ia dapat bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan tugasnya itu. Organisasi menjadi hidup karena
pendelegasian wewenang dan tanggung jawab wewenang adalah hak untuk memberikan
perintah dan kekuasaan untuk membuat keputusan, sedangkan tanggung jawab
kewajiban dan akuntabilitas untuk melaksanakan pekerjaan yang ditugaskan.
- Asas Laporan kepada Atasan Tunggal
Agar setiap orang mengetahui dengan jelas kepada siapa ia
melapor, setiap petugas harus menerima perintah dari dan bertanggung jawab
hanya kepada satu orang atasan. Asas ini menjadi penting karena keraguan
terjadi dan moral akan jatuh jika seorang petugas bertanggung jawab kepada
beberapa orang atasan yang masing-masing mempunyai ukuran dalam menyelesaikan
pekerjaan.
- Asas Pengawasan dan Kepemimpinan
Kepemimpinan dan pengawasan yang efektif harus ditegakan
sehingga tujuan usaha dapat tercapai. Asas ini dapat terwujud dengan berbagai
cara. Seorang pengawas dan pemimpin hendaknya membuat rancana dan mengarahkan
pekerjaan orang lain yang menjadi tanggung jawabnya.
- Asas Jangkauan Pengawas
Agar
pengawasan dan kepemimpinan efektif, jangkauan pengawasan di bawah pengawasan
langsung dari seseorang eksekutif atau seorang pengawas hendaknya dibatasi.
Tidak ada rumus yang mujarab yang dapat menentukan jangkauan pengawasan. Itu
disebabkan suatu kenyataan bahwa setiap situasi harus dengan hati-hati dinilai
setelah analisa semua faktor paripurna.
:
ASAS-ASAS
POKOK DAN PRINSIP TATA RUANG KANTOR
1. Asas-Asas
Pokok Tata Ruang Kantor
Azas tata ruang kantor
Menurut Richard Muther, ada empat asas tata ruang pada suatu kantor, keempat azas itu semestinya harus saling melengkapi agar tercipta suasana ruang kantor yang rapi dan teratur. Keempat Azas tersebut adalah:
Asas jarak terpendek.
Perubahan tata ruang kantor pada asas ini maksudnya adalah menata letak meja-meja dengan jarak antar meja tidak terlalu lebar sehingga pergerakan antar karyawan dapat lebih cepat. Jarak antar meja/unit yang jauh akan mengakibatkan perlu beberapa langkah untuk mencapai ke meja lain, bandingkan dengan jarak meja yang tidak terlalu lebar.
Menurut Richard Muther, ada empat asas tata ruang pada suatu kantor, keempat azas itu semestinya harus saling melengkapi agar tercipta suasana ruang kantor yang rapi dan teratur. Keempat Azas tersebut adalah:
Asas jarak terpendek.
Perubahan tata ruang kantor pada asas ini maksudnya adalah menata letak meja-meja dengan jarak antar meja tidak terlalu lebar sehingga pergerakan antar karyawan dapat lebih cepat. Jarak antar meja/unit yang jauh akan mengakibatkan perlu beberapa langkah untuk mencapai ke meja lain, bandingkan dengan jarak meja yang tidak terlalu lebar.
Asas rangkaian kerja
Asas Penempatan para pegawai dan peralatan menurut urutan pekerjaan menjadikan pekerjaan lebih cepat dan tidak membuat berseliweran pegawai lainya, karena pengaturan mejanya sudah runtut/teratur.
Asas penggunaan segenap ruangan
Maksudnya adalah tidak ada ruangan atau luas ruang yang tidak dimanfaatkan. Jika ada ruangan yang kosong maka dapat diletakan tanaman, hiasan, aquarium dan lain sebagainya sehingga membuat ruangan semakin nyaman dan asri.
Asas perubahan susunan tempat kerja
Asas ini memungkinkan apabila di kantor ada perkembangan baik pada pekerjaan maupun pegawai tata ruang dapat diubah dengan mudah dan cepat.
Asas Penempatan para pegawai dan peralatan menurut urutan pekerjaan menjadikan pekerjaan lebih cepat dan tidak membuat berseliweran pegawai lainya, karena pengaturan mejanya sudah runtut/teratur.
Asas penggunaan segenap ruangan
Maksudnya adalah tidak ada ruangan atau luas ruang yang tidak dimanfaatkan. Jika ada ruangan yang kosong maka dapat diletakan tanaman, hiasan, aquarium dan lain sebagainya sehingga membuat ruangan semakin nyaman dan asri.
Asas perubahan susunan tempat kerja
Asas ini memungkinkan apabila di kantor ada perkembangan baik pada pekerjaan maupun pegawai tata ruang dapat diubah dengan mudah dan cepat.
5.
Asas integrasi kegiatan
Tata ruang dan peralatan kantor
harus mengintegrasikan kegiatan antar dan inter bagian yang ada dalam
organisasi.
6. Asas keamanan dan kepusasan kerja bagi
pegawai
Tata ruang dan peralatan kantor
harus membuat pegawai dapat berkerja secara aman, nyaman, dan puas.
Tujuan Tata Ruang Kantor
Penataan ruang kantor merupakan
salah satu faktor penting yang dapat menentukan kelancaran pelaksanaan tata
usaha perkantoran. Tata ruang yang baik akan bermanfaat bagi organisasi yang
bersangkutan dalam menyelesaikan pekerjaannya hingga tercapainya tujuan yang
diharapkan.
Adapun tujuan dari penataan tata ruang kantor adalah sebagai
berikut :
- Memberikan kemudahan yang optimum bagi arus komunikasi kerja
- Memberikan kondisi kerja yang baik bagi setiap orang sehingga timbul kepuasan kerja para karyawan.
- Memudahkan pengawasan sehingga manajer dapat melihat staff yang sedang bekerja.
- Memberikan kemudahan yang tinggi kepada setiap gerakan karyawan dari meja ke meja
- Menghindari diri dari kemungkinan saling mengganggu antara karyawan yang satu dengan yang lainnya.
- Mempergunakan segenap ruangan dengan baik, sehingga setiap meter persegi sudut atau tengah ruangan dapat dimanfaatkan untuk berbagai aktifitas pekerjaan kantor.
- Memisahkan pekerjaan yang menimbulkan keributan dengan pekerjaan yang membutuhkan ketenangan.
- Terciptanya kesan yang baik tentang organisasi tersebut dari para relasi ataupun tamu yang datang.
- Pelaksanaan kerja dapat menempuh jarak terpendek.
TUJUAN TATA RUANG KANTOR MENURUT PARA AHLI
Adapun tujuan tata ruang kantor
menurut para ahli, sebagai berikut:
Dengan
penggunaan ruang yang baik proses alur pekerjaan yang efektif dan efesien, maka
tujuan tata ruang kantor adalah
sebagai berikut :
I.
The Liang Gie
- Pekerjaan di kantor itu dalam proses pelaksanaannya dapat menempuh jarak yang sependek mungkin.
- Rangkaian aktivitas tata usaha dapat mengalir secara lancar
- Kesehatan dan kepuasaan bekerja para pegawai dapat terpelihara
- Pengawasan terhadap pekerjaan dapat berlangsung secara memuaskan
- Seluruh ruang dipergunakan secara efesien untuk keperluan pekerjaan
- Pihak luar yang mengunjungi kantor yang bersangkutan mendapat kesan yang baik tentang organisasi tersebut2
- Susunan tempat kerja dapat dipergunakan untuk berbagai pekerjaan dan mudah diubah sewaktu-waktu diperluka (The Liang Gie, 1988:207)
II.
Geofrey Mills dan Standingford
Dua
orang ahli dari Inggris menegaskan bahwa tujuan tata ruang kantor yang baik
bagi suatu kantor adalah :
- Persyaratan peraturan perundang-undangan dipenuhi
- Setiap ruangan dipergunakan sehingga bermanfaat besar
- Kondisi kerja yang baik disediakan bagi setiap orang
- Memudahkan pengawasan untuk dapat melihat staf yang bekerja
- Rasa memiliki dan loyalitas pada kelompok kerja terpelihara
- Komunikasi dan arus kerja diperlancar
- Operasi yang bising dan mengganggu dipisahkan tersendiri
- Saling mengganggu antar pegawai dihindarkan
- Menyediakan pelayanan yang baik, misalnya listrik, telepon
- Memberikan keamanan (The Liang Gie, 1988:208)
III Drs. Moekijat :
- § Merecanakan suatu kantor dengan baik akan memberikan efisiensi melakukan pekerjaan.
- § Penghematan penggunaan ruang lantai yang tepat.
- § Pengawasan dapat dipermudah.
- § Hubungan dapat dipercaya.
- § Perlengkapan dan mesin kantor berguna lebih baik.
- § Jalannya pekerjaan lebih lancar.
- § Menambah kesenangan dan semangat bekerja bagi karyawan.
PEMBAGIAN
RUANG KANTOR
Berdasarkan jenisnya tata ruang kantor dibagi menjadi 2, yaitu tata ruang kantor tertutup dan tata
ruang kantor terbuka.
1. Tata ruang
kantor tertutup
Tata ruang tertutup pada dasarnya
memang diciptakan untuk kantor, dengan tujuan untuk memisahkan setiap divisi
atau departemen. Sehingga setiap karyawan memiliki ruang kerja yang terpisah
dan bisa lebih fokus dalam bekerja.
Selain membagi ruangan berdasarkan
divisi, jenis tata ruang ini terkadang juga membagi ruang kerja per individu
karyawan. Setiap orang akan memiliki ruangan sendiri atau sekedar kubikel
sebagai pemisah.
Diciptakan
oleh Robert Propst?
Kantor dengan tata ruang tertutup
merupakan kantor dengan desain yang privat. Layout jenis ini menggunakan
kubikel atau separator sebagai pemisah tiap ruangan di kantor. Konsep tata
ruang kantor tertutup diciptakan oleh seorang desainer Amerika bernama Robert
Propst pada akhir tahun 1960an.
Robert membuat desain kantor yang disebut “Action Office”,
dalam desainnya Robert menggunakan separator dan kubikel untuk memisahkan ruang
bekerja karyawan di kantor. Hal ini secara tidak sengaja membuatnya menjadi
“Father of the Cubicle”, meskipun ini sebenarnya tidak tepat.
Saat Robert mendesain Action Office
yang secara tidak sengaja mendapatkan sebutan “cubicle farms” meskipun ini
bukanlah tujuan awalnya. Karena sebenarnya tujuan Robert adalah mengembangkan
sistem yang sama sekali tidak mendukung penggunaan cubicle pada tata ruang
kantor.
Action System pada awalnya
dikembangkan untuk meningkatkan produktivitas, privasi dan kesehatan karyawan,
meskipun dengan mengorbankan banyak ruang kosong. Tapi sebaliknya saat ini
kubikel digunakan untuk memaksimalkan penggunaan ruang, agar bisa sebanyak
mungkin karyawan yang bekerja pada satu ruangan.
Hal ini sangat bertolak belakang
dengan konsep desain tata ruang yang dikembangkan oleh Robert. Pada suatu
kesempatan Robert mengungkapkan bahwa “Penggunaan kubikel pada korporasi modern
merupakan kegilaan zaman batu.”
Kelebihan
jenis tata ruang tertutup
- Privasi karyawan
- Kerja bebas gangguan
- Meningkatkan kreativitas
- Hirarki yang jelas
- Persaingan sehat
- Tidak banyak gosip
- Sehat untuk karyawan
- Meningkatkan konsentrasi
Kekurangan
jenis tata ruang tertutup
- Sulit mengawasi karyawan
- Kurangnya Komunikasi Antar Karyawan
- Lebih Mahal Untuk Dibangun
- Ada Kemungkinan Menurunnya Produktivitas Karyawan
- Membutuhkan Lebih Banyak Ruang
- Karyawan Dapat Berperilaku Negatif
- Kemungkinan Tidak Adanya Alur Kerja
- Kemungkinan Tidak Semua Karyawan Menerima Informasi
Tata ruang
kantor terbuka
Tren tata ruang kantor beberapa
dekade belakangan memiliki tren baru yaitu dengan tata ruang terbuka. Dengan
tata ruang terbuka maka akan menyisakan lebih banyak ruang kosong dengan cara
meminimalisir ruangan terpisah di kantor.
Hanya ruangan tertentu yang memiliki
pemisah, seperti ruang rapat, ruang interview atau pantry, sementara ruang
kerja semua karyawan biasanya akan menjadi satu. Penggunaan separator dan
kubikel tertutup pun dihindari pada tata ruang terbuka, sehingga setiap
karyawan bisa saling bersosialisasi satu sama lain.
Konsep Frederick
Winslow Taylor and Henry Ford
Sebelum tahun 1950an kantor dengan
tata ruang terbuka biasanya menggunakan beberapa baris meja sebagai tempat
kerja admin, juru ketik atau teknisi. Desain ini merupakan penerapan yang
berdasarkan pengembangan dari konsep desain 2 orang insinyur industri
Frederick Winslow Taylor and Henry Ford.
Dengan semua orang yang berbagi satu
meja kerja besar yang sama dan duduk cukup dekat satu sama lain. Hal ini
tentu akan mengurangi privasi bagi setiap orang, meskipun dianggap dapat
meningkatkan kemudahan koordinasi dan komunikasi dalam bekerja.
Kelebihan
jenis tata ruang terbuka
- Mengurangi biaya dan menghemat ruang
- Memudahkan komunikasi dan pengurangan memo
- Mudah beradaptasi dengan perubahan
- Mudah melakukan pengawasan
- Meningkatkan efektivitas pencahayaan
- Memotivasi karyawan dalam kelompok yang sama
Kekurangan
jenis tata ruang terbuka
- Karyawan terganggu karena lebih rentan berisik
- Tidak ada privasi
- Suasana impersonal
- Penyebaran penyakit lebih mudah
Pembagian Area Dalam Menata Ruang Kantor
Untuk bisa memiliki kantor yang luas dan ideal memang akan membutuhkan
biaya yang tidak sedikit, meski demikian, dengan memanfaatkan kantor yang telah
ada-pun juga bisa ditata sedemikian rupa sehingga sirkulasi kerja bisa berjalan
lebih baik.
Secara umum dalam menata ruang kantor ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, ada beberapa area harus diperhatikan dalam merencanakan layout
perkantoran. Jika mengutip dari pendapat Sukoco, Badir Munir
(2007 : 1992 ), pembagian area kantor dapat dilakukan dengan cara ditata
berdasarkan fungsinya yakni :
1. Reception area.
Ruang resepsionis kantor bisa dikatakan sebagai salah satu area yang
mewakili wajah dari perusahaan. Area ini memiliki pengaruh besar dalam
memunculkan kesan pertama dari pengunjung terhadap perusahaan. Kesan
pertama inilah yang akan berdampak besar pada citra perusahaan. Apabila kesan
pertama baik maka secara tidak langsung akan meningkatkan citra perusahaan di
mata masyarakat.
Dalam pembagian area kantor perusahaan, biasanya ruang resepsionis berada
paling depan diantara area perusahaan lainnya. Keberadaannya yang didepan, area
resepsionis bisa diibaratkan sebagai ruang ujung tombak perusahaan. Maka tak
heran apabila di area resepsionis ini dibuat desain yang bagus, karyawan yang
berpenampilan menarik, juga terpampang logo dan nama perusahaan.
Ruang resepsionis yang representatif biasanya juga didukung dengan ruang lobby
atau ruang tunggu dengan desain yang tidak kalah nyaman. Bagi perusahaan yang
cukup besar di area ini juga diberi berbagai fasilitas misalnya mesin antrian,
televisi, jaringan internet gratis, minuman dan lain sebagainya.
Area resepsionis yang ditata dengan bagus sedikit banyak akan mempengaruhi
kinerja seluruh karyawan didalam kantor. Sebagai pegawai internal perusahaan
mereka akan merasa nyaman dalam bekerja dan memiliki rasa bangga terhadap
perusahaan dimana ia bekerja. Selain bagi karyawan, pengunjung-pun tentu akan
lebih nyaman dan lebih percaya terhadap layanan perusahaan.
2. Ruang Konferensi.
Ruang konferensi atau yang sering dikenal dengan ruang rapat perusahaan
merupakan salah satu area yang khusus diselenggarakan untuk rapat perusahaan
dan juga digunakan untuk berbagai acara presentasi kepada rekan bisnis,
klien, maupun pada karyawan internal perusahaan.
Ruang ini biasanya memiliki area yang cukup luas dengan penataan meja dan
kursi saling berhadapan, atau membentuk lingkaran. Bagi banyak perusahaan,
ruang ini juga dilengkapi dengan sarana presentasi, mulai dari whiteboard, LCD
proyektor, bahkan beberapa perusahaan besar melengkapinya dengan video
converence.
Bagi perusahaan yang memiliki jumlah tim yang banyak, ruang ini
sangat dibutuhkan sebagai area diskusi atau rapat untuk membahas
berbagai permasalahan tentang perusahaan. Bagi perusahaan yang memiliki sedikit
ruang, biasanya ruang konferensi ini juga bisa dimanfaatkan untuk kantor
terbuka yang sifatnya temporer.
3. Ruang Komputer
Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi, penggunaan komputer dalam
perusahaan adalah sebuah keniscayaan. Hampir semua kantor untuk saat ini memang
membutuhkan komputer untuk berbagai keperluan, mulai dari
kebutuhan surat-menyurat, membuat proposal penawaran, menyimpan data
perusahaan, berkomunikasi lewat internet, promosi dan lain sebagainya.
Sebagai salah satu kebutuhan yang bisa dibilang wajib, komputer yang biasa
digunakan dalam durasi yang cukup lama membutuhkan ruangan khusus agar semua
peralatan berbasis komputer
ini dapat bekerja dengan lancar tanpa kendala. Kebersihan, keamana,
kenyamanan dan perawatan ruang komputer ini harus selalu diperhatikan secara
cermat, karena didalamnya terdapat data-data penting perusahaan.
4. Ruang persuratan.
Ruang persuratan merupakan salah satu area perusahaan yang digunakan
sebagai pusat komunikasi, terutama bagi perusahaan yang masih
menggunakan dokumen dalam bentuk kertas. Bagi banyak perusahaan, pada saat
pembagian area ruangan ini biasanya ditempatkan berdekatan dengan ruangan
resepsionis dan pusat kantor. Di ruang persuratan ini pada umumnya terdiri
dari 3 area, yaitu :
- Area penerimaan, dimana surat akan diterima, dicatat, dan diteruskan pada area seleksi;
- Area seleksi, di mana surat diilih dan siap untuk didistribusikan kepada pihak yang dituju;
- Area surat keluar, di mana surat keluar biasanya di stempel, diberi nomor, dan sebagainya sebelum dikirim ke pihak luar.
4. Ruang penggandaan.
Ruang penggandaan biasanya hanya dimiliki oleh perusahaan yang cukup besar,
bagi perusahaan yang masih dalam rintisan maupun usaha kecil biasanya
penggandaan dilakukan diluar seperti di toko fotokopi, dan lain-lain.
5. Area pusat penyimpanan.
Dalam pembagian area kantor perusahaan, ruang yang difungsikan sebagai
pusat penyimpanan haruslah memiliki tingkat keamanan yang tinggi dan juga
memperhatikan aksesibilitas bagi semua pihak dalam mendapatkan informasi yang
diinginkan. Area pusat penyimpanan ini akan lebih baik jika ditempatkan di
pusat aktivitas kantor sehingga semua karyawan mudah untuk mengaskses
Pedoman Penataan Ruang Kantor
Pada prinsipnya, tata ruang kantor
harus diselenggarakan dengan setepat-tepatnya untu menunjang pekerjaan agar
lebih produktif, efektif dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
a.
mengoptimalkan
penggunaan ruang yang ada secara fektif
b. mengembangkan lingkungan kerja yang nyaman bagi pegawai
c. memberikan kesan yang positif terhadap pelanggan perusahaan
d. menjamin efisiensi dari arus kerja yang ada
e. meningkatkan produktivitas kerja pegawai
f. mengantisipasi pengembangan organisasi di masa depan dengan melakukan perencanaanlayout yang fleksibel.
b. mengembangkan lingkungan kerja yang nyaman bagi pegawai
c. memberikan kesan yang positif terhadap pelanggan perusahaan
d. menjamin efisiensi dari arus kerja yang ada
e. meningkatkan produktivitas kerja pegawai
f. mengantisipasi pengembangan organisasi di masa depan dengan melakukan perencanaanlayout yang fleksibel.
·
Pedoman Pembuatan Tata Ruangan Kantor
·
1. Asas-asas tata ruangan kantor
a. Asas Jarak terpendek
b. Asas rangkaian kerja
c. Asas penggunaan seluruh ruangan
d. Asas Integrasi kegiatan
e. Asas perubahan suasana tempat kerja
f. Asas keamanan dan kepuasan karyawan
2. Prinsip-prinsip tata ruang kantor
a. Bagian atau fungsi kerja yangberhubungan ditempatkan berdekatan
b. Seluruh pekerjaan dilakukan secara berkesinambungan dalam garis lurus
c. Alur kerja dibuat sederhana
d. Semua peralata didekatkan dengan pengguna
e. Menyediakan meja dan kursi dengan ukuran yang sama
f. Sebaiknya tidak ada karyawan yang menghadap cahaya, bisa membuat silau
g. Jika pekerjaan berhubungan dengan masyarakat, maka ditempatkan bagian depan
h. Jika pekerjaan dapat menyebabkan kebisingan sebaiknya dijauhkan dari bagian lain.
Faktor Penting Pada Tata Ruang Kantor
Dalam merancang dan menyusun
tata ruang kantor, perlu pula diperhatikan faktor-faktor lain yang dapat
mempengaruhi penataan ruang kantor yakni.
1. Perencanaan Cahaya
Cahaya penerangan yang cukup
memungkinkan pegawai bekerja lebih cepat dan lebih sedikit membuat kesalahan
akibat penerangan yang buruk. Kurangnya sinar yang mencukupi bagi pegawai akan
menimbulkan ketegangan otot dan kelelahan mata, serta membuat kemungkinan
kesalahan kerja semakin tinggi sehingga produktivitas kerja ikut menurun.
2. Perencanaan Warna
Sejalan dengan cahaya, warna menjadi faktor penting untuk membuat
pegawai menjadi nyaman, bekerja lebih produktif jika warna yang mendominasi
suatu ruangan adalah warna yang mempengaruhi perasaan seperti, biru, ungu,
hijau tua, putih biasanya menimbulkan kesan tenang.
3. Perencanaan Udara
Pekerjaan kantor lebih pada
bersifat pikiran, maka dari itu hendaknya suatu ruangan mendapat suplai udara
yang teratur, usahakan agar udara yang mengalir adalah udara yang bersih dan
sejuk, sehingga kenyamanan akan tercipta yang pada akhirnya akan meningkatkan
produktivitas bekerja pegawai.
4. Penataan Suara
Suara gaduh dapat menyebabkan
tidak efisiennya pekerjaan kantor. Karena akan mengganggu konsentrasi orang
yang berada di dalamnya. Dengan demikian suatu ruangan dituntut agar terbebas
dari suara yang mengganggu, baik suara dari luar maupun dari dalam kantor itu
sendiri.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar